Rabu, 25 Februari 2015

PDA TEST

PDA TEST - 1 


TUJUAN  PENGUJIAN PDA TEST

Tujuan  pengujian  tiang  dengan  Pile  Driving Analyzer  ( PDA  ) adalah  untuk mendapatkan  data  tentang  :

1.    Daya  dukung  aksial  tiang.
2.    Keutuhan  /  integritas  tiang.
3.    Efisiensi  enerji  yang  ditransfer.

Jenis  fondasi  tiang  yang  dapat  diuji  dengan  ‘PDA’  tidak  terbatas  pada tiang pancang  saja.  ‘PDA’  juga  dapat  digunakan  untuk  tiang  yang  dicor  di tempat seperti  tiang  bor,  tiang  franki  dan  jenis  fondasi  tiang lainnya.

1.       Daya  Dukung  Aksial  Tiang

Penentuan  daya  dukung  aksial  tiang  didasarkan  pada  karakteristik  dari pantulan   gelombang  yang  diberikan  oleh  reaksi  tanah  ( lengketan  dan tahanan  ujung ).
Korelasi yang  baik  antara  daya  dukung  tiang  yang  diberikan  dari hasil ‘PDA’ dengan  cara  statis  yang  konvensional  telah diakui,  yang  membawa   pada pengakuan ‘PDA’ sebagai metode yang sah  dalam  ASTM  D-4945-1996.
Meski  demikian, harus  dicatat korelasi  yang  ditujukan  dalam  grafik  didasar-kan pada  hasil  pengujian  jika  daya  dukung  batas  (  ultimate )  dicapai  baik dengan  ‘PDA’  maupun  dengan  pengujian  statis  yang  konvensional.

Keutuhan  Tiang
Kerusakan  pada  fondasi  tiang  dapat  terjadi  karena  beberapa  hal  antara  lain  pada  saat  pengangkatan  tiang  atau  selama pemancangan  tiang.  Untuk  tiang bor, pengecilan penampang dan longsornya  tanah  adalah  kerusakan  yang   paling  umum  dijumpai.  Kerusakan  ini  dapat  dideteksi  dengan  ‘PDA’.
Berdasarkan  ‘F’  ( gaya )  dan ‘V’ ( kecepatan )  yang  terekam  dari  gelombang  selama  perambatannya  sepanjang  tiang,  lokasi  dari  kerusakan  dapat  dideteksi  dan  luas penampang  sisa  dari  tiang  dapat  diperkirakan.
Jika  hanya  keutuhan  tiang  saja  yang  dibutuhkan,  sebuah  sub-sistem  dari  ‘PDA’  yang  disebut  ‘ Pile Integrity  Tester ‘  lebih  ekonomis  untuk  digunakan  dari  pada  ‘PDA’.

Efisiensi  Palu  Pancang
‘PDA’ mengukur  enerji  pemancangan  actual  yang  ditranfer  selama  pengujian.  Karena  berat  palu  pancang  dan  tinggi  jatuh  palu  pancang  dapat  diketahui, maka  efisiensi  enerji  yang  ditransfer   dapat  dihitung.

PERALATAN PDA TEST
Peralatan untuk  pengujian  ‘PDA’  terdiri  dari  :
1.   Pile Driving  Analyzer   ( PDA ),
2.    Dua  (2)  strain  transducer.
3.    Dua  (2)  accelerometer
4.    Kabel  Penghubung.
Peralatan dapat  dimasukkan dalam  kotak  perjalanan  yang  cukup  kuat.  Setiap  set  ‘PDA’  dan  perlengkapannya  membutuhkan  satu  atau  dua  kotak  yaitu berukuran sekitar 600 mm x 500 mm x 400 mm: dengan  berat  sekitar 30 kg.

PROSEDUR  PENGUJIAN PDA TEST
Pengujian  dinamis  tiang  didasarkan  pada  analisis  gelombang  satu  dimensi yang  terjadi  ketika  tiang  dipukul  oleh  palu.
Regangan dan  percepatan  selama  pemancangan  diukur  menggunakan  strain transducer  dan  accelerometer.  Dua  buah  strain  transducer  dan  dua  buah accelerometer  dipasang  pada  bagian  atas  dari  tiang  yang  diuji  ( kira-kira 1,5- x diameter  dari  kepala  tiang ).
Pemasangan  kedua  instrument  pada  setiap  pengukuran  dimaksudkan  untuk menjamin  hasil rekaman  yang  baik  dan  pengukuran  tambahan   jika  salah  satu  instrument  tidak  bekerja  dengan  baik.
Pengukuran  direkam  oleh  ‘PDA’  dan  dianalisis  dengan  ‘ Case Method’ yang  sudah umum  dikenal,  berdasarkan  teori  gelombang  satu  dimensi.  Latar  belakang  teoristis  pengujian  dinamis  tiang  dapat  dibaca  pada  lampiran  A.

Pemasangan  Instrumen
Pengujian  dinamis  dilaksanakan  untuk  memperkirakan  daya  dukung  aksial  tiang.
Karena  itu,  pemasangan  instrument   dilakukan  sedemikian  rupa  sehingga  pengaruh  lentur  selama  pengujian  dapat  dihilangkan  sebanyak  mungkin.
Untuk  itu  harus  dilakukan  adalah  :
1.      Strain  transducer  harus  dipasang  pada  garis  netral  dan  accelerometer  pada  lokasi  berlawanan secara  diametral.
2.      Posisi dari  palu  pancang  harus  tegak  lurus  terhadap  garis  strain  transducer.

Persiapan  Pengujian PDA TEST
Persiapan  pengujian  terdiri  dari  :
1.    Penggalian tanah permukaan  sekeliling  kepala  tiang,  apabila  kepala  tiang
sama  rata  permukaan  tanah.
2.    Pengeboran  lubang  kecil  pada  tiang  untuk  pemasangan  strain  transducer  dan  accelerometer.
3.    Pemasangan  instrument.

Informasi  yang  diperlukan dalam PDA test.
1.    Gambar  yang  menunjukan  lokasi  dan  identifikasi  tiang.
2.    Tanggal  pemancangan.
3.    Panjang  tiang  dan  luas  penampang tiang.
4.    Panjang  tiang  tertanam.

pedoman pengujian
Pengujian  ‘PDA’  dilaksanakan  berdasarkan  prosedur  yang  tercantum  dalam ASTMD-4945-1996.

Waktu Pengujian PDA test
Pengujian ‘PDA’  dapat  dilakukan  selama  pemancangan  untuk  memonitori perkembangan daya dukung tiang  sejalan  dengan  tiang  masuk  makin  dalam, kenerja  dari  sistem   pemancangan  atau  memonitor  tegangan  pada  saat pemancangan yang  ekstrim.
Tetapi  umumnya  ‘PDA’  digunakan  untuk  menentukan  daya  dukung jangka  panjang  tiang  fondasi.  Untuk  tujuan  ini,  pengujian  ‘PDA’  sebaiknya  dilakukan  beberapa  hari  setelah  pemancangan,  setelah  gaya  lengketan  tanah  mulai  bekerja.



Sumber : http://www.ilmusipil.com/



PDA TEST - 2


Salah satu pengujian pada pekerjaan pondasi tiang (pancang maupun bor) adalah dengan melaksanakan PDA Test dan analisa CAPWAP.
Untuk saat ini akan dicoba diberikan informasi dasar tentang pengujian PDA (Case Method) dan CAPWAP.







Jumlah pondasi tiang yang diuji dengan PDA Test pada umumnya sebanyak 1% dari jumlah titik pondasi tiangdalam satu proyek 

Berat/massa hammer ideal untuk pengujian PDA Test adalah 1%-2% dari kapasitas pondasi tiang yang disyaratkan untuk dicapai

Sertifikasi Tenaga Ahli
PDA Test hanya boleh dilakukan oleh tenaga ahli yang tersertifikasi :
  • Provisional
  • Basic
  • Intermediate
  • Advance
  • Master
  • Expert

Sertifikasi dilakukan oleh lembaga sertifikasi seperti HSDPT atau PDCA, yang konfirmasi keaslian dan masa berlaku sertifkasinya dapat diperiksa di :


PDA (Pile Driving Analyzer) - Case Method

PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metoda wave analysis dan sering disebut dengan re-strike test sesuai dengan sifat pengujiannya yang melakukan re-strike atau pemukulan ulang pondasi tiang yang diuji.

PDA Test pelaksanaannya mengacu pada ASTM D-4945 (Standard Test Method for High-Strain Dynamic Testing of Deep Foundations) :
"This test method is used to provide data on strain or force and acceleration, velocity or displacement of a pile under impact force. The data are used to estimate the bearing capacity and the integrity of the pile, as well as hammer performance, pile stresses, and soil dynamic characteristics, such as soil damping coefficients and quake values. This test method is not intended to replace Test Method D 1143."

Analisa data PDA dilakukan dengan prosedur Case Method, yang meliputi pengukuran data kecepatan (velocity) dan gaya (force) selama pelaksanaan pengujian (re-strike) dan perhitungan variabel dinamik secara real time untuk mendapatkan gambaran tentang daya dukung pondasi tiang tunggal.

Dari PDA Test  dengan menggunakan "Case Method" kita akan dapat mengetahui :
  • daya dukung pondasi tiang tunggal
  • integritas atau keutuhan tiang dan sambungan
  • efisiensi dari transfer energi pukulan hammer/alat pancang
  • dsb


CAPWAP (Case Pile Wave Analysis Program)

Analisa lanjutan yang dilakukan bersama dengan pengujian PDA adalah analisa CAPWAP yang merupakan salah satu metoda signal matching analysis (SMA).

Analisa ini menggunakan data yang diperoleh dari pengujian PDA untuk memberikan hasil analisa yang lebih detail.

Dari analisa CAPWAP kita akan mengetahui lebih rinci data yang diperoleh dari pengujian PDA Test, dengan tambahan informasi :
  • tahanan ujung pondasi tiang tunggal
  • tahanan friksi pondasi tiang tunggal
  • simulasi statik loading test
  • dsb

Bagan Pemasangan Instrumen



Yang diperhatikan pada waktu pemasangan instrumen strain transducer dan accelerometer (minimal masing-masing 2 buah) adalah posisinya harus sedemikian rupa sehingga pengaruh lentur (kelentingan) tiang dapat diminimalkan.

Karena jika terjadi lenturan (bending) selama pelaksanaan re-strike, maka data yang diperoleh akan mengalami distorsi sehingga analisa yang dilakukan tidak akan akurat.

Data dan Parameter Pengujian PDA Test





Penghentian re-strike dan perekaman data dilakukan setelah penguji yakin bahwa hammer telah memberikan energi transfer maksimum yang mampu dilakukannya.





Data Pemancangan yang Diberikan Kepada Penguji
Sebelum pelaksanaan pengujian, data berikut ini harus diberikan kepada penguji PDA, dan menjadi tanggung jawab Kontraktor yang melaksanakan pemancangan untuk memberikan data yang benar :
  • nomor identifikasi pondasi tiang
  • tanggal pemancangan
  • bentuk dan dimensi penampang tiang
  • panjang total tiang
  • panjang tertanam pondasi tiang
  • konfigurasi sambungan tiang (jika menggunakan tiang sambungan)
  • data hammer yang digunakan untuk melaksanakan pengujian PDA (re-strike)




Refusal dan Ultimate
Pada pengujian dengan PDA Test akan diperoleh hasil daya dukung yang bersifat salah satu dari dua kondisi berikut :
  • refusal
  • ultimate


Pengertian daya dukung yang bersifat refusal adalah daya dukung yang terdeteksi/terdata dan dianalisa merupakan daya dukung yang diperoleh dari kondisi pondasi tiang yang belum sepenuhnya termobilisasi.


Kondisi belum sepenuhnya termobilisasi adalah kondisi di mana pondasi tiang belum mencapai kapasitas tertinggi atau ultimate-nya

Kondisi ini dapat disebabkan karena pada saat pengujian/re-strike dilakukan, energi yang ditransfer tidak cukup besar untuk memobilisasi seluruh kemampuan tahanan atau daya dukung pondasi tiang yang diuji.

Pengertian daya dukung yang bersifat ultimate adalah daya dukung yang diperoleh dari kondisi pondasi tiang yang sudah termobilisasi sepenuhnya.


Dengan demikian angka daya dukung yang dihasilkan dari analisa PDA dan CAPWAP pada kondisi ini adalah benar-benar daya dukung ultimate atau batas yang dimiliki oleh pondasi tiang yang diuji.

Kondisi ultimate ditentukan oleh salah satu dari :

  • telah bergeraknya tiang pancang akibat beban tertentu (beban ultimate) yang berarti terlampauinya tahanan friksi dan ujung dari pondasi tiang
  • telah terlampauinya kemampuan material tiang pancang itu sendiri yang jika diteruskan dengan beban yang lebih berat akan mengakibatkan kegagalan pada bahan/material tiang pancang
Kedua kondisi tersebut (refusal atau ultimate) dapat diterima selama daya dukung yang diperoleh masih memenuhi syarat faktor keamanan yang dituntut dari desain yang ditetapkan.





Contoh Hasil Pengujian PDA Test (Case Method) dan CAPWAP


Dari beberapa data yang diambil pada waktu pelaksanaan pengujian PDA, pada umumnya akan diambil satu grafik dan data yang paling baik dalam mewakili dan menggambarkan kekuatan atau daya dukung pondasi tiang yang diuji.

Penentuan data tersebut pada umumnya diambil data dari transfer energi atau energi tersalurkan (EMX) yang paling besar/maksimum selama pelaksanaan re-strike dan terdata dalam program yang digunakan.

Berikut ini contoh hasil pengujian PDA Test dan CAPWAP (klik untuk memperbesar gambar) :









Data dan Parameter Pengujian PDA Test














Safety Factor

Safety Factor yang digunakan untuk pengujian PDA pada umumnya adalah 2,0

Picture



Sumber : http://lauwtjunnji.weebly.com/



1 komentar:

  1. untuk pengetesan PDA,PIT dan LOADING TEST silahkan hubungi di 085274736467 (ARLAND), HARGA BISA DI NEGO. kami melayani dimanapun anda berada.

    BalasHapus

---------------------------------Widget Penayangan Bulan lalu